Memasuki Bulan Ramadhan Mari Bimbing Anak Berpuasa

 

Melatih anak untuk puasa butuh proses belajar yang dijalani dengan penuh kesabaran oleh orang tua. Puasa mengubah kebiasaan dan pola makan sehari-hari. Selain perubahan perilaku, ibadah puasa juga menuntut perubahan kesadaran pada anak. Anak yang secara alami masih terarah pada pemuasan kesenangan dituntut berubah untuk lebih menahan diri. Oleh karena itu, Melatih Anak Puasa selain memperhatikan kesiapan fisik juga harus memperhatikan kesiapan psikologis anak. Apalagi sekarang semakin banyak iklan yang mengarah pada pemuasan kesenangan yang dilihat oleh anak.

Dalam melatih anak untuk puasa, tidak bisa menyamakan anak yang satu dengan anak yang lain. Setiap anak itu unik. Setiap orang tua juga punya keunikan masing-masing. Dalam melatih anak untuk puasa lebih baik fokus pada proses penyiapan kesiapan anak dibandingkan fokus pada hasil yang harus diraih seorang anak.

Berikut ini ada beberapa langkah untuk Melatih Anak Puasa, tapi ayah ibu perlu peka memperhatikan kesiapan anak dan menyesuaikan cara melatih anak ini dengan kesiapan anak tersebut, di antara nya :

 

Bercerita Makna Puasa

Ayah ibu bisa mengawali latihan puasa dengan bercerita pada anak mengenai makna puasa. Anda dapat menceritakan kehidupan kaum miskin yang susah. Bisa bercerita mengenai raksasa yang tidak bisa menahan diri sehingga mengalami nasib sial. Anda juga dapat menceritakan pengalaman seru saat berpuasa ketika masih kecil dulu.

 

Jelaskan Pengertian Puasa

Orang bisa menerima perubahan apabila siap menghadapi perubahan tersebut. Begitu pula dengan cara melatih anak untuk puasa, jelaskan pengertian puasa atau mengingatkan kembali pengertian puasa beberapa hari menjelang bulan puasa. Jelaskan dengan kata-kata sederhana seperti tidak makan dan tidak minum dari sahur hingga buka. Jelaskan juga tentang kebiasaan-kebiasaan orang berpuasa ketika berada di rumah sehingga anak dapat memiliki gambaran tentang apa yang akan terjadi. Disaat menjelaskan lakukan dengan ekspresi yang positif serta menyenangkan sehingga anak pun merasa ingin tahu dan tertarik untuk lebih tahu lagi terhadap puasa.

 

Tawarkan Anak Untuk Berpuasa

Bila cerita makna puasa dan pengertian puasa disampaikan secara efektif, maka ayah ibu bisa menawarkan pada anak untuk ikut puasa. Hindari menggunakan nada memerintah saat mengajak anak untuk berpuasa, cobalah mengajak dengan nada menawarkan sebuah aktivitas yang membanggakan atau menyenangkan. Contoh nada menyenangkan itu seperti nada untuk mengajak bermain. Contoh nada membanggakan itu seperti nada untuk menanantang anak melakukan suatu aktivitas. Ingat, hanya nada yang diubah, pesannya tetap sama, mengajak anak berpuasa.

Ciptakan Lingkungan Yang Kondusif

Perilaku orang selain karena kesadaran dalam diri juga ditentukan oleh lingkungan. Begitu pula saat melatih anak untuk puasa, ciptakan lingkungan yang membuat anak senang terlibat. Lakukan sahur dengan waktu persiapan yang cukup, jangan terburu-buru sehingga membuat emosi menjadi terganggu. Lakukan sahur dengan suasana gembira dan penuh syukur sehingga anak pun bisa menikmati suasana sahur.

Persiapan Makanan Yang Tepat

Makanan yang tepat itu sesuai dengan kebutuhan dan kesukaan anak. Siapkan makanan yang bisa memenuhi kebutuhan energi anak. Jangan minum vitamin pada saat sahur agar anak tidak cepat lapar. Siapkan makanan kesukaan anak, sajikan dengan cara menarik.

 

Beri Apresiasi Pada Anak

Melatih Anak Puasa tidak selalu langsung berhasil. Anak mungkin hanya bisa bertahan hingga jam 9 pagi, 12 siang atau jam 15 sore. Apapun capaian anak, beri apresiasi yang membuat anak merasa diakui usahanya. Apresiasi adalah penguat terhadap perilaku positif. Lebih baik lagi bila ayah ibu meminta anak bercerita mengenai pengalaman berpuasanya sehingga ayah ibu bisa paham apa yang dirasakan anak.